EGAGED BUDHISM
“Peranan Master Hsing Yun dalam
Mengembangkan Agama Buddha yang Humanis
dan Mendunia”

Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Kepedulian Sosial
Jurusan
Dharma Acariya
DisusunOleh:
EKA
SETYA NINGSIH
NIM
140360876
SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NALANDA
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Dengan penuh keyakinan kepada
Triratna (Buddha, Dhamma, Sangha), akhirnya penulis dapat menyelesaikan Proposal
ini tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis untuk memenuhi sebagian syarat
UAS(Ujian Akhir Semester) semester V (Lima ) dari mata kuliah Kepedulian
Sosial.
Penulis menyampaikan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan sehingga dapat
menyelesaikan penulisan Proposal ini. Dengan ketulusan hati, rasa terima kasih
ini penulis sampaikan kepada,
Pertama penulis mengucapkan ucapan
terima kasih kepada Bapak Edi Setiawan selaku dosen mata kuliah Kepedulian
Sosial senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, serta saran sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan Proposal ini tepat pada waktunya.
Kedua penulis mengucapkan ucapan terima kasih
kepada teman-teman semester V (Lima) yang telah memberikan dukungan. Karena
berkat dukungan dari mereka semua, sehingga penulis dapat menyelelesaikan Proposal
ini tepat waktu. Penulis menyadari bahwa penulisan ini belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan
penyempurnaan penulisan makalahini.
Jakarta, 4 Januari 2017
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Agama ialah kepercayaan terhadap tuhan serta segala
sesuatu yang berkaitan dengan_Nya. India,
yang letaknya di kawasan Asia Selatan
merupakan tempat lahirnya agama agama besar yang di anut oleh umat
manusia di dunia. Salah satu agama yang berasal dari India yaitu agama Buddh.
Agama Buddha laghir pada abad ke-6 SM. Orang yang
mempelopori atau mendapatkan ajaran agama Buddha yaitu seorang kesatria yang
bernama Siddharta Gautama yang ajaranya sering disebut Buddha Dharma. Dari
Nepal, Agama Buddha menyebar dengan cepat mengalahkan penyebaran agama lain pada saat
itu bahkan hingga ke seluruh benua Asia.
Hingga kini, agama Buddha sudah menjadi agama mayoritasdi beberapa negara
seperti Thailand, Kamboja.
Buddha Dhamma bukan hanya ditujukan bagi mereka yang
semasa hidupnya menyepi, terkunci dalam biara, dan agama yang
hanya mementingkan kesucian pribadi, namun, agama budddha merupakan agama yang
dapat menjawab persoalan-persoalan aktual dan mengutamakan kebahagiaan dan
kesejahteraan semua makhluk. Buddha dhamma hadir kedunia untuk pembebasan,
menghentikan penderitaan eksistensial manusia, Karenanya, Buddha Dhamma yang diajarkan Buddha dan bersifat kontekstual itu adalah sangat
erat dengan persoalan persoalan nyata yang di hadapi banyak manusia di dunia.
Dalam pemahaman demikian, dewasa-dewasa ini banyak
bermunculan tokoh-tokoh Buddhist yang
cerdas dan bijaksana dalam membawa di
dalam membawa Buddha dharma untuk menjawab problematika kemanusiaan masa kini. Dengan begitu mereka
menjadikan Buddha Dhamma hidup nyata
sesui dengan perkembangan dunia dan persoalan
penderitaan yang tengah di hadapi
dunia.
Alah satu tokoh terkenal yang sangat berperan
penting dalam penyebaran agama buddha pada dewasa-dewasa ini yaitu Master Hsing Yun. Beliau mengembangkan Humanitic Buddhism. Membawa Buddha Dharma
keluar dari biara dan berhasrat menjawab
persoalan persoalan konkrit kemanusiaan.
Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan mengenai peranan Master Hsing Yun
dalam penyebaran agama Buddha yang mendunia.
B.
Perumusan masalah
Adapun
rumusan masalah dalam penulisan makalah ii yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana
Biografi seorang tokoh Agama Master Hsing Yun yang merupakan tokok penyebaran
agama Buddha?
2. Bagaimana
Peranan Mater Hsing Yun dalam penyebaran Agama Buddha mendunia?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui
Biografi Biografi seorang tokoh Agama Master Hsing Yun yang merupakan tokok
penyebaran agama Buddha
2. Mangetahui
Peranan Mater Hsing Yun dalam penyebaran Agama Buddha mendunia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Master Hsing Yun
Hsing Yun lahir pada hari ke-22
pada bulan ketujuh (19
Agustus dalam standar Barat), 1927 di provinsi Jiangsu di Tiongkok dengan nama Li
Guoshen (李國深). Ayahnya bernama Li Huicheng ibunya bernama Liu Yuying. Ia adalah anak
ketiga dari empat bersaudara, dengan seorang kakak laki-laki, seorang kakak
perempuan, dan seorang adik laki-laki. Kluarganya adalah keluarga Buddhist.
Pada tahun 1931 tepatnya Hsing Yun
berusia 4 tahun ia menjadi vegetarian
bersama dengan nenek dan ibunya yang juga merupakan seorang Buddhist. Pada
tahun 1934 ia memaasuki sekolah rayat atau yang dikenal denga sekolah dasar
(SD). Pada tahun 1937 karir bisnis ayahnya mulai merosot dan keluarganya
mengalami penurunan kondisi ekonomi. Pada saat itu juga ayahnya memutuskan
untuk pergi dari rumah menuju Nanjing untuk melanjutkan bisnisnya. Ayahnya dan
ayahnya tidak pernah kembali sejak itu. Pada tahun 1938 Hsing yun memutuskan untuk
ikut ibunya yang akan pergi mencari ayahnya yang telah lama pergi.
Pada usia 12 tahun dia menjadi
seorang samanera di aliran Vinaya
Qixiang dan sekolah tinggi Budhist JiaoShang. Dia ditabiskan secara penuh pada tahun 1941 dan merupakan sesepuh
ke-48 dari aliran Chan sekte Linji
(Rinzai).
Pada tahun 1949 dia ergi ke taiwan.
Di sana dia melakukan revitalisasi
terhadap buddhisme mahayana Tiongkok di pulau tersebut bersama satu jajaran aktivitas baru pada waktunya. Pada
tahun 1767 dia mendirikan ordo Buddhist
Fo kuang Shang (Gunung Sinar Buddha), dan sejak saat itu telah mendirikan lebih dari seratus vihara di taiwan dan di setiap benua di seluruh dunia. Vihara His Lai
, Markas besar Fo Guang Shan di USA, telah di bangun di luar Los Angeles pada
tahun 1988.dua rumah erawatan untuk
manula, setasiun TV, sekolah, dan panti asuhan. Saat ini, ada hampir 2000
Bikkhu dan bihhkuni di dalam orde
biddhis Fo GuanShan. Organisasi tersebut juga mengawasi enam belas kampus
Buddhist, lima badan penerbitan, empat
universitas,
Sekitar tahun 1955 dia mengaran di
daerah daerah pedesaan taiwan, dan bahkan di seluruh taiwan. Pada tahun ini
kondisi kesehatanya sempat tergagu, tapi
dia tetap semangat didalam Buddha dhamma. Pada tahun 1961 beliau juga pernah
menjadi Pubblisher Buddhism Today, dan di lanjutkan dengan penerbitan-penerbitan
buku. Slah satu bukunya yaitu “Awakening the
world”. Perjuanganya di lanjutkan dengan mendirikan vihara-vihara dan
membuat acara acara besar. Bahkan prestasi dia yang sangat luat\r biasa yaitu
dia berhasih memegang kekuasaan di taiwan, yauti menjadi seorang preseden di
negara tersebut.pada tahun 1987 dia mengumpulkan semua pemuda Buddhist
amerika dan dia membuat sebuah
organusasi emuda buddhist. Pada saat itu dia mengajak para pemuda ke India
tepatnya di Chinese Buddhist Temple di Sarnath, India.
Pada tahun 1994 ia menjadi orang
yang terkemuka di taiwan karna karyanya yang begitu banyak. Dia menjadi tokoh
Agama yang sangat besar. Karna
ketrampilanya dan kemahiranya dalam membabarkan Dhamma di di jadikan presiden
di berbagai tempat. Sampai dengan saat ini
dia lebih berfokus ke Fo Kuang
Shang dan penerbitan penerbitan buku-buku buddhist yang luar biasa. Fo Kuang Shang pada saat ini memiliki kuil
cabang sendiri. Kuil
Hsi Lai (AS), Kuil
Nan Tien (Australia), dan Kuil
Nan Hua (Afrika Selatan) adalah negara dengan kuil cabang yang
terbesar. Kuil-kuil cabang Fo Guang Shan dapat ditemukan di Amerika Serikat, Kanada, Brasil (GranjaViana, Cotia), Jepang, Hong Kong, Thailand, Malaysia, Singapura, Australia (Sydney, Brisbane, Melboure,Perth dan Wollongong), Perancis, Belanda, Afrika Selatan, Filipina, Selandia Baru (Auckland dan Christchurch) dan Britania Raya. Master Hsing Yun merupakan tokoh agama Buddha yang
modernitas yang membawa agama Buddha mendunia hingga saat ini.
B. Peranan Mater Hsing Yun dalam penyebaran Agama Buddha
mendunia
Master
Shing Yun adalah figur bikksu yang sangat penting dalam buddhisme Mahayana
modern. Sebagai pendiri Fo Guang Shan, salah satu organisasi agama dan Humanitarian terbesar direpublik
Cina, beliau terkenal dn di akui di
komunitas Buddhist internasional atas
karya kemanusiaan
Pada tahun 1941, Jinjue sepenuhnya ditahbiskan dan
melanjutkan untuk pelatihan monastik formal di Qixia Vinaya Sekolah dan
dipindahkan ke Chiao-Shan Buddha Tinggi di 1945. Suatu hari, ketika Jinjue
masih menjadi mahasiswa di Jiao-Shan Buddha College, ia kebetulan tersandung ke
kata "Nebula" dalam kamus, dibaca sebagai Xingyun dalam bahasa Cina.
Jinjue terjadi mengagumi infiniteness dan tanpa batas dari nebula ini dan
berharap bahwa ia bisa menjelaskan kegelapan dan menjadi bebas dan tidak
terikat sebagai awan dan bintang. Ketika Jin Chueh diperlukan kartu identitas
baru setelah kemenangan China atas Jepang, ia memberi dirinya nama dharma dari
Hsing Yun (dieja dalam Wade Giles pinyin).
Dia meninggalkan kuliah pada usia dua puluh untuk menjadi
seorang kepala di sebuah sekolah dasar di Yixing, sebuah kota kecil tidak jauh
dari Nanjing, di mana dia belajar tentang administrasi dan keterampilan
koordinasi interpersonal. Sebagai daratan China terperangkap dalam perang sipil,
ia meninggalkan rumahnya pada tahun 1949 untuk menuju Taiwan. Dia mulai
menyebarkan Dharma sekitar usia 31-40 di Ilan, sehingga awal karir menulis.
Pada tahun 1949, Hsing Yun menulis buku pertamanya, "Singing in
Silence", batu loncatan pertama dalam karir tulisannya. Dalam tahun
kemudian, ia mendirikan beberapa publikasi Buddha, dan dipromosikan sebagai
editor-in-chief untuk banyak majalah Buddhis dan newsletter untuk berbagai
kuil, menulis artikel untuk newsletter Taiwan utama dan script terdiri untuk stasiun
siaran radio. Pada tahun 1955, ia menerbitkan salah satu biografi pertama dari Buddha.
Ketika Hsing Yun adalah seorang penulis untuk Taiwan
newsletter, majalah, dan stasiun radio lokal, ia dikenal sebagai Mo Jia (摩迦), nama Cina untuk
Mahakasyapa, seorang murid senior dari Buddha. Dia menyebut dirinya karena ia
membuat usaha berat dalam mempromosikan Dharma dan menulis. Beberapa waktu
kemudian, dia menyebut dirinya Jiao Fu (腳夫), yang berarti porter. Dia menyebut dirinya ini karena ia
menjabat orang, dilakukan beban dan bekerja.
Jiao Fu juga nama pena untuk novel Hsing Yun menulis disebut
"Master Nasional Yulin" (玉琳 國 師), yang kemudian berubah menjadi sebuah opera sabun televisi,
Nasib Lanjutan of Love. Dia memilih Jiao Fu karena dia tidak yakin apakah novel
romantis akan diterima oleh publik jika itu ditulis oleh seorang biksu Buddha.
Mulai tahun 1950-an, Hsing Yun mulai membuat banyak prestasi
pada usia dini. Dia mengajarkan banyak kelas, membangun banyak sekolah untuk
anak-anak, mencatat himne Buddha pertama, dan dipromosikan sebagai eksekutif di
banyak asosiasi Buddha. Pada tahun 1957, Hsing Yun mendirikan pusat budaya
Buddha di mana berbagai buku Buddhis diterbitkan dengan alat pelatihan seperti
audio dan alat bantu visual. Pada tahun 1959, Hsing Yun juga mendukung gerakan
Tibet melawan penindasan komunis, dan menyelenggarakan parade pertama di
perayaan Waisak di Taiwan. Master Hsing Yun Dikenal terbaik sebagai pendiri Fo
Guang Shan Buddha Order pada tahun 1967, Fo Guang Shan juga
memiliki jutaan anggota, 3.500 biara, dan mempunyai cabang di lebih dari 30
negara. Karena mengabdikan diri secara total pada isu-isu fundamental
kemanusiaan, Fo Guang Shan dikenal luas sebagai “humanistic Buddhism.”
Dasar-dasar pemikiran reformasi keagamaan Hsing Yun ditulis dalam
bukunya How To Be Fo Kuang Buddhist. Dalam buku ini Hsing Yun mengkritik
pemahaman konvensional Buddha yang terlalu menitikberatkan pada “dunia lain”
dan “kehidupan akhirat” ketimbang mengurusi masalah-masalah kemanusiaan di
dunia saat ini
organisasi keagamaan dan kemanusiaan terbesar di Taiwan, ia
dikenal dan diakui dalam komunitas Buddhis internasional untuk kemanusiaan
kerja, kaligrafi, propagasi Dharma, dan tulisannya. Sebagai seorang dermawan
aktif, Hsing Yun memberikan kontribusi dalam mendorong sebagainya ideal
Humanistik Buddhisme, filsafat Buddha modern yang diberitakan oleh banyak guru
modern dari agama Buddha. Dia terkenal di kalangan umat Buddha Cina di seluruh
dunia dan telah menerima pujian dari banyak guru. Sejauh ini, lebih dari 5.000
murid biara telah tonsured bawah Hsing Yun, dengan lebih dari satu juta
pengikut awam di seluruh dunia.
Master
Hsing Yun adalah seorang penulis
produktif dan seorang pembicara yang
penuh inspiratif. Beliau telah menulis buku Buddhis, Sutra, dan sebuah Spektum
luas tentang berbagai topik lain dari
lima dasawarsa yang lalu. Sebagian besar dari pembicaraan dan pelajaranya telah di himpun dalam berbagai esay yang membingkai Buddhisme
humanis dan menjelaskan praktiknya.
Sebagian dari tulisan dan pelajaranya
telah di terjemahkan kedalam berbagai bahasa.
Mulai tahun 1970, ia berturut-turut
mendirikan rumah anak-anak, yang Fo Guang Rumah Jompo, Cloud dan Air Ponsel
Clinic, Fo Guang Clinic, membantu pemerintah Kaohsiung membangun rumah warga
senior, dan bersama-sama dengan Fu Hui Foundation. Selain itu, ia mendirikan
beberapa dasar dan menengah sekolah Fo Guang dan rumah sakit di China. Dia juga
telah menyumbangkan kursi roda dan rumah kombinasi, memberikan bantuan bantuan
darurat, berpendidikan muda, disediakan untuk orang tua, dan mendukung miskin
dan membutuhkan di seluruh dunia.
Pada
tahun 1976, Fo Guang Akademik Journal didirikan. Tahun berikutnya, Guang
Tripitaka Komite Editing Fo didirikan untuk repunctuate dan ayat kanon. Panitia
menyusun Fo Guang Buddha Canon (berjumlah hampir 1.000 jilid), dan Buddha Kamus
Fo Guang. Pada tahun 1988, Fo Guang Shan Yayasan Budaya Buddhist &
Pendidikan didirikan untuk menahan simposium dan mempublikasikan koleksi
disertasi, serta jurnal. Pada tahun 1997, 132 volume Dipilih Cina Buddha Teks
di Modern Language diterbitkan dan edisi CD-Rom dari Fo Guang Buddha Kamus
dirilis. Pada tahun yang sama, Yang Mulia Guru dibantu dalam membangun M-Radio
di Taichung, dan televisi satelit Light Station Buddha (sekarang Beautiful Life
Television) didirikan
Pada
tahun 1998, Venerabel Master juga mendirikan BLIA, sebuah organisassi buddhist
awam internasional yang didedikasikan pada perkembangan Buddhisme, dengan lebih dari 130 cabang dan anggotanya lebih dari satu juta.
Selama master Hsing Yun menjadi seorang
Bikkhu, dia memiliki keyakinan kuat
buku-buku dan dokmentasi lain tentang ajaran Buddha dapat menyatukan
kita secara emosional, membantu kita
mempraktikan budhism dengan sikap yang
lebih tinggi, dan terus menerus
menantang pandangan-pandangan kita tentang
bagaimana kita mengatur dan menjalankan kehidupan kita.
Pada tahun 2001, Buddha’s Light
Publishing didirikan untuk menerbitka buku-buku
Buddhism yang diterjemahkan oleh pusat penerjemah internasional Fo Guang
Shan dan karya-karya budhist lainya yang bernilai tinggi. Buddha’s light publilishing bertugas untuk membangun jembatan antara komunitas buddhist timur dan barat serta budaya Timur dan Barat.
Semua pendapatan dari penjualan
buku-buku digunakan untuk menyongkong usaha-usaha pengembangan Buddhisme.
Mungkin salah satu prestasi terbesar Hsing Yun adalah
dorongan sukses bagi Waisak menjadi hari libur nasional di Taiwan, keinginan
yang telah diberikan oleh mantan Presiden ROC Lee Teng-hui pada tahun 2000. Hsing
Yun adalah salah satu dari delapan Venerables yang diusulkan Forum Buddhis
Dunia di Cina pada tahun 2004.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Master Shing Yun
adalah figur bikksu yang sangat penting dalam buddhisme Mahayana modern.
Sebagai pendiri Fo Guang Shan, salah satu
organisasi agama dan Humanitarian
terbesar direpublik Cina, beliau
terkenal dn di akui di komunitas Buddhist
internasional atas karya kemanusiaan, Kaligrafi, penyebar luasan Dhamma,
dan berbagai karya tulisnya.
Sebagai seorang darmawan aktif, Master Hsing Yun bersumbangsih dalam
menggagaskan aspirasi Buddhisme
Humanistik, suatu falsafat Buddhism Modern
yang menekankan keterlibatan
hidup dengan masyarakat dan
dunia. Master Hsing Yun juga di kenal dengan pewaris pelita untuk menggambarkan
pelita dhamma yang telah bilau ajarkan hingga saat ini dapat mendunia.
Selama master Hsing Yun menjadi seorang
Bikkhu, dia memiliki keyakinan kuat
buku-buku dan dokmentasi lain tentang ajaran Buddha dapat menyatukan
manusia secara emosional, membantu
manusia mempraktikan budhism dengan
sikap yang lebih tinggi, dan terus
menerus menantang pandangan-pandangan manusia tentang bagaimana kita mengatur dan menjalankan
kehidupan manusia.
Dafar Pustaka
Sangha Theravada Indonesia.1996. Pengabdian
Tiada Henti. Jakarta: Buddhis Bodhi.
Fu
Chi-Yin.2009.Mewariskan Pelita (Biografi
Master Hsing Yun).Jakarta: Ehipassiko Collection.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hsing_Yun
(diakses pada 07 Januari 2016)
http://buddhaism.blogspot.co.id/2012/05/tokoh-buddhis-dunia-dan-karyanya-by-jo.html
(diakses pada 07 Januari 2016)
https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5318.30
(diakses pada 07 Januari 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar