Senin, 06 Februari 2017

peranan master shing yun "EGAGED BUDHISM"

EGAGED BUDHISM
“Peranan Master Hsing Yun dalam Mengembangkan Agama Buddha yang Humanis  dan Mendunia”

LOGO NALANDA





Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Kepedulian Sosial
Jurusan Dharma Acariya
DisusunOleh:
EKA SETYA NINGSIH
NIM 140360876



SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NALANDA
JAKARTA
2017





                  KATA PENGANTAR

Dengan penuh keyakinan kepada Triratna (Buddha, Dhamma, Sangha), akhirnya penulis dapat menyelesaikan Proposal ini tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis untuk memenuhi sebagian syarat UAS(Ujian Akhir Semester) semester V (Lima ) dari mata kuliah Kepedulian Sosial.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan sehingga dapat menyelesaikan penulisan Proposal ini. Dengan ketulusan hati, rasa terima kasih ini penulis sampaikan kepada,
Pertama penulis mengucapkan ucapan terima kasih kepada Bapak Edi Setiawan selaku dosen mata kuliah Kepedulian Sosial senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, serta saran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Proposal ini tepat pada waktunya.
Kedua  penulis mengucapkan ucapan terima kasih kepada teman-teman semester V (Lima) yang telah memberikan dukungan. Karena berkat dukungan dari mereka semua, sehingga penulis dapat menyelelesaikan Proposal ini tepat waktu. Penulis menyadari bahwa penulisan ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan penulisan makalahini.
  Jakarta, 4 Januari 2017
 Penyusun



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Agama ialah kepercayaan terhadap tuhan serta segala sesuatu yang berkaitan dengan_Nya.  India, yang letaknya di kawasan Asia Selatan  merupakan tempat lahirnya agama agama besar yang di anut oleh umat manusia di dunia. Salah satu agama yang berasal dari India yaitu agama Buddh.
Agama Buddha laghir pada abad ke-6 SM. Orang yang mempelopori atau mendapatkan ajaran agama Buddha yaitu seorang kesatria yang bernama Siddharta Gautama yang ajaranya sering disebut Buddha Dharma. Dari Nepal, Agama Buddha menyebar dengan cepat  mengalahkan penyebaran agama lain pada saat itu bahkan hingga ke  seluruh benua Asia. Hingga kini, agama Buddha sudah menjadi agama mayoritasdi beberapa negara seperti  Thailand, Kamboja.
Buddha Dhamma bukan hanya ditujukan bagi mereka yang semasa  hidupnya  menyepi, terkunci dalam biara, dan agama yang hanya mementingkan kesucian pribadi, namun, agama budddha merupakan agama yang dapat menjawab persoalan-persoalan aktual dan mengutamakan kebahagiaan dan kesejahteraan semua makhluk. Buddha dhamma hadir kedunia untuk pembebasan, menghentikan penderitaan eksistensial manusia, Karenanya,  Buddha Dhamma yang diajarkan Buddha  dan bersifat kontekstual itu adalah sangat erat dengan persoalan persoalan nyata yang di hadapi banyak manusia di dunia.
Dalam pemahaman demikian, dewasa-dewasa ini banyak bermunculan tokoh-tokoh  Buddhist yang cerdas dan bijaksana dalam membawa  di dalam membawa Buddha dharma untuk menjawab problematika  kemanusiaan masa kini. Dengan begitu mereka menjadikan Buddha Dhamma  hidup nyata sesui dengan perkembangan  dunia dan  persoalan  penderitaan yang tengah  di hadapi dunia.
Alah satu tokoh terkenal yang sangat berperan penting dalam penyebaran agama buddha pada dewasa-dewasa ini yaitu Master  Hsing Yun. Beliau mengembangkan  Humanitic Buddhism. Membawa Buddha Dharma keluar dari biara  dan berhasrat menjawab persoalan persoalan  konkrit kemanusiaan. Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan mengenai peranan Master Hsing Yun dalam penyebaran agama Buddha yang mendunia.

B.     Perumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ii yaitu sebagai berikut:
1.      Bagaimana Biografi seorang tokoh Agama Master Hsing Yun yang merupakan tokok penyebaran agama Buddha?
2.      Bagaimana Peranan Mater Hsing Yun dalam penyebaran Agama Buddha mendunia?

C.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Mengetahui Biografi Biografi seorang tokoh Agama Master Hsing Yun yang merupakan tokok penyebaran agama Buddha
2.      Mangetahui Peranan Mater Hsing Yun dalam penyebaran Agama Buddha mendunia




BAB II

PEMBAHASAN

A.    Biografi Master Hsing Yun

Hsing Yun lahir pada hari ke-22 pada bulan ketujuh (19 Agustus dalam standar Barat), 1927 di provinsi Jiangsu di Tiongkok dengan nama Li Guoshen (李國深). Ayahnya bernama Li Huicheng  ibunya bernama Liu Yuying. Ia adalah anak ketiga dari empat bersaudara, dengan seorang kakak laki-laki, seorang kakak perempuan, dan seorang adik laki-laki. Kluarganya adalah keluarga Buddhist.
Pada tahun 1931 tepatnya Hsing Yun berusia 4 tahun ia menjadi  vegetarian bersama dengan nenek dan ibunya yang juga merupakan seorang Buddhist. Pada tahun 1934 ia memaasuki sekolah rayat atau yang dikenal denga sekolah dasar (SD). Pada tahun 1937 karir bisnis ayahnya mulai merosot dan keluarganya mengalami penurunan kondisi ekonomi. Pada saat itu juga ayahnya memutuskan untuk pergi dari rumah menuju Nanjing untuk melanjutkan bisnisnya. Ayahnya dan ayahnya  tidak pernah kembali sejak itu.  Pada tahun 1938 Hsing yun memutuskan untuk ikut ibunya yang akan pergi mencari ayahnya yang telah lama pergi.
Pada usia 12 tahun dia menjadi seorang samanera  di aliran Vinaya Qixiang  dan sekolah tinggi Budhist  JiaoShang. Dia ditabiskan secara penuh  pada tahun 1941 dan merupakan sesepuh ke-48  dari aliran Chan sekte Linji (Rinzai).
Pada tahun 1949 dia ergi ke taiwan. Di sana dia melakukan revitalisasi  terhadap buddhisme mahayana Tiongkok di pulau tersebut bersama satu  jajaran aktivitas baru pada waktunya. Pada tahun 1767  dia mendirikan ordo Buddhist Fo kuang Shang (Gunung Sinar Buddha), dan sejak saat itu telah mendirikan  lebih dari seratus vihara  di taiwan dan di  setiap benua di seluruh dunia. Vihara His Lai , Markas besar Fo Guang Shan di USA, telah di bangun di luar Los Angeles pada tahun  1988.dua rumah erawatan untuk manula, setasiun TV, sekolah, dan panti asuhan. Saat ini, ada hampir 2000 Bikkhu dan bihhkuni  di dalam orde biddhis Fo GuanShan. Organisasi tersebut juga mengawasi enam belas kampus Buddhist, lima badan penerbitan,  empat universitas, 
Sekitar tahun 1955 dia mengaran di daerah daerah pedesaan taiwan, dan bahkan di seluruh taiwan. Pada tahun ini kondisi  kesehatanya sempat tergagu, tapi dia tetap semangat didalam Buddha dhamma. Pada tahun 1961 beliau juga pernah menjadi Pubblisher Buddhism Today,  dan di lanjutkan dengan penerbitan-penerbitan buku. Slah satu bukunya yaitu “Awakening the  world”. Perjuanganya di lanjutkan dengan mendirikan vihara-vihara dan membuat acara acara besar. Bahkan prestasi dia yang sangat luat\r biasa yaitu dia berhasih memegang kekuasaan di taiwan, yauti menjadi seorang preseden di negara tersebut.pada tahun 1987 dia mengumpulkan semua pemuda Buddhist amerika  dan dia membuat sebuah organusasi emuda buddhist. Pada saat itu dia mengajak para pemuda ke India tepatnya di Chinese Buddhist Temple di Sarnath, India.
Pada tahun 1994 ia menjadi orang yang terkemuka di taiwan karna karyanya yang begitu banyak. Dia menjadi tokoh Agama yang sangat besar.  Karna ketrampilanya dan kemahiranya dalam membabarkan Dhamma di di jadikan presiden di berbagai tempat. Sampai dengan saat ini  dia lebih berfokus ke  Fo Kuang Shang dan penerbitan penerbitan buku-buku buddhist yang luar biasa.  Fo Kuang Shang pada saat ini memiliki kuil cabang sendiri. Kuil Hsi Lai (AS), Kuil Nan Tien (Australia), dan Kuil Nan Hua (Afrika Selatan) adalah negara dengan kuil cabang yang terbesar. Kuil-kuil cabang Fo Guang Shan dapat ditemukan di Amerika Serikat, Kanada, Brasil (GranjaViana, Cotia), Jepang, Hong Kong, Thailand, Malaysia, Singapura, Australia (Sydney, Brisbane, Melboure,Perth dan Wollongong), Perancis, Belanda, Afrika Selatan, Filipina, Selandia Baru (Auckland dan Christchurch) dan Britania Raya. Master Hsing Yun merupakan tokoh agama Buddha yang modernitas yang membawa agama Buddha mendunia hingga saat ini.

B.     Peranan Mater Hsing Yun dalam penyebaran Agama Buddha mendunia

Master Shing Yun adalah figur bikksu yang sangat penting dalam buddhisme Mahayana modern. Sebagai pendiri Fo Guang Shan, salah satu  organisasi agama  dan Humanitarian terbesar direpublik Cina,  beliau terkenal dn di akui di komunitas Buddhist  internasional atas karya kemanusiaan
Pada tahun 1941, Jinjue sepenuhnya ditahbiskan dan melanjutkan untuk pelatihan monastik formal di Qixia Vinaya Sekolah dan dipindahkan ke Chiao-Shan Buddha Tinggi di 1945. Suatu hari, ketika Jinjue masih menjadi mahasiswa di Jiao-Shan Buddha College, ia kebetulan tersandung ke kata "Nebula" dalam kamus, dibaca sebagai Xingyun dalam bahasa Cina. Jinjue terjadi mengagumi infiniteness dan tanpa batas dari nebula ini dan berharap bahwa ia bisa menjelaskan kegelapan dan menjadi bebas dan tidak terikat sebagai awan dan bintang. Ketika Jin Chueh diperlukan kartu identitas baru setelah kemenangan China atas Jepang, ia memberi dirinya nama dharma dari Hsing Yun (dieja dalam Wade Giles pinyin).
Dia meninggalkan kuliah pada usia dua puluh untuk menjadi seorang kepala di sebuah sekolah dasar di Yixing, sebuah kota kecil tidak jauh dari Nanjing, di mana dia belajar tentang administrasi dan keterampilan koordinasi interpersonal. Sebagai daratan China terperangkap dalam perang sipil, ia meninggalkan rumahnya pada tahun 1949 untuk menuju Taiwan. Dia mulai menyebarkan Dharma sekitar usia 31-40 di Ilan, sehingga awal karir menulis. Pada tahun 1949, Hsing Yun menulis buku pertamanya, "Singing in Silence", batu loncatan pertama dalam karir tulisannya. Dalam tahun kemudian, ia mendirikan beberapa publikasi Buddha, dan dipromosikan sebagai editor-in-chief untuk banyak majalah Buddhis dan newsletter untuk berbagai kuil, menulis artikel untuk newsletter Taiwan utama dan script terdiri untuk stasiun siaran radio. Pada tahun 1955, ia menerbitkan salah satu biografi  pertama dari Buddha.
Ketika Hsing Yun adalah seorang penulis untuk Taiwan newsletter, majalah, dan stasiun radio lokal, ia dikenal sebagai Mo Jia (摩迦), nama Cina untuk Mahakasyapa, seorang murid senior dari Buddha. Dia menyebut dirinya karena ia membuat usaha berat dalam mempromosikan Dharma dan menulis. Beberapa waktu kemudian, dia menyebut dirinya Jiao Fu (), yang berarti porter. Dia menyebut dirinya ini karena ia menjabat orang, dilakukan beban dan bekerja.
Jiao Fu juga nama pena untuk novel Hsing Yun menulis disebut "Master Nasional Yulin" (玉琳 ), yang kemudian berubah menjadi sebuah opera sabun televisi, Nasib Lanjutan of Love. Dia memilih Jiao Fu karena dia tidak yakin apakah novel romantis akan diterima oleh publik jika itu ditulis oleh seorang biksu Buddha.
Mulai tahun 1950-an, Hsing Yun mulai membuat banyak prestasi pada usia dini. Dia mengajarkan banyak kelas, membangun banyak sekolah untuk anak-anak, mencatat himne Buddha pertama, dan dipromosikan sebagai eksekutif di banyak asosiasi Buddha. Pada tahun 1957, Hsing Yun mendirikan pusat budaya Buddha di mana berbagai buku Buddhis diterbitkan dengan alat pelatihan seperti audio dan alat bantu visual. Pada tahun 1959, Hsing Yun juga mendukung gerakan Tibet melawan penindasan komunis, dan menyelenggarakan parade pertama di perayaan Waisak di Taiwan. Master Hsing Yun Dikenal terbaik sebagai pendiri Fo Guang Shan Buddha Order pada tahun 1967, Fo Guang Shan juga memiliki jutaan anggota, 3.500 biara, dan mempunyai cabang di lebih dari 30 negara. Karena mengabdikan diri secara total pada isu-isu fundamental kemanusiaan, Fo Guang Shan dikenal luas sebagai “humanistic Buddhism.” Dasar-dasar pemikiran reformasi keagamaan Hsing Yun ditulis dalam bukunya How To Be Fo Kuang Buddhist. Dalam buku ini Hsing Yun mengkritik pemahaman konvensional Buddha yang terlalu menitikberatkan pada “dunia lain” dan “kehidupan akhirat” ketimbang mengurusi masalah-masalah kemanusiaan di dunia saat ini

organisasi keagamaan dan kemanusiaan terbesar di Taiwan, ia dikenal dan diakui dalam komunitas Buddhis internasional untuk kemanusiaan kerja, kaligrafi, propagasi Dharma, dan tulisannya. Sebagai seorang dermawan aktif, Hsing Yun memberikan kontribusi dalam mendorong sebagainya ideal Humanistik Buddhisme, filsafat Buddha modern yang diberitakan oleh banyak guru modern dari agama Buddha. Dia terkenal di kalangan umat Buddha Cina di seluruh dunia dan telah menerima pujian dari banyak guru. Sejauh ini, lebih dari 5.000 murid biara telah tonsured bawah Hsing Yun, dengan lebih dari satu juta pengikut awam di seluruh dunia.
Master Hsing Yun adalah seorang  penulis produktif  dan seorang pembicara yang penuh inspiratif. Beliau telah menulis buku Buddhis, Sutra, dan sebuah Spektum luas tentang  berbagai topik lain dari lima dasawarsa yang lalu. Sebagian besar dari pembicaraan  dan pelajaranya telah di himpun dalam  berbagai esay yang membingkai Buddhisme humanis dan menjelaskan praktiknya.  Sebagian dari tulisan dan  pelajaranya telah di terjemahkan kedalam berbagai bahasa.
Mulai tahun 1970, ia berturut-turut mendirikan rumah anak-anak, yang Fo Guang Rumah Jompo, Cloud dan Air Ponsel Clinic, Fo Guang Clinic, membantu pemerintah Kaohsiung membangun rumah warga senior, dan bersama-sama dengan Fu Hui Foundation. Selain itu, ia mendirikan beberapa dasar dan menengah sekolah Fo Guang dan rumah sakit di China. Dia juga telah menyumbangkan kursi roda dan rumah kombinasi, memberikan bantuan bantuan darurat, berpendidikan muda, disediakan untuk orang tua, dan mendukung miskin dan membutuhkan di seluruh dunia.
Pada tahun 1976, Fo Guang Akademik Journal didirikan. Tahun berikutnya, Guang Tripitaka Komite Editing Fo didirikan untuk repunctuate dan ayat kanon. Panitia menyusun Fo Guang Buddha Canon (berjumlah hampir 1.000 jilid), dan Buddha Kamus Fo Guang. Pada tahun 1988, Fo Guang Shan Yayasan Budaya Buddhist & Pendidikan didirikan untuk menahan simposium dan mempublikasikan koleksi disertasi, serta jurnal. Pada tahun 1997, 132 volume Dipilih Cina Buddha Teks di Modern Language diterbitkan dan edisi CD-Rom dari Fo Guang Buddha Kamus dirilis. Pada tahun yang sama, Yang Mulia Guru dibantu dalam membangun M-Radio di Taichung, dan televisi satelit Light Station Buddha (sekarang Beautiful Life Television) didirikan
Pada tahun 1998, Venerabel Master juga mendirikan BLIA, sebuah organisassi buddhist awam internasional yang didedikasikan pada perkembangan  Buddhisme, dengan lebih dari 130 cabang  dan anggotanya lebih dari satu juta.
Selama master Hsing Yun menjadi seorang Bikkhu, dia memiliki keyakinan kuat  buku-buku dan dokmentasi lain tentang ajaran Buddha dapat menyatukan kita secara emosional,  membantu kita mempraktikan budhism  dengan sikap yang lebih tinggi,  dan terus menerus menantang pandangan-pandangan kita tentang  bagaimana kita mengatur dan menjalankan kehidupan kita.
Pada tahun 2001, Buddha’s Light Publishing didirikan untuk menerbitka buku-buku  Buddhism yang diterjemahkan oleh pusat penerjemah internasional Fo Guang Shan dan karya-karya budhist lainya yang bernilai tinggi.  Buddha’s light publilishing  bertugas untuk membangun jembatan  antara komunitas buddhist timur  dan barat serta budaya Timur dan Barat. Semua  pendapatan dari penjualan buku-buku digunakan untuk menyongkong usaha-usaha pengembangan Buddhisme.

Mungkin salah satu prestasi terbesar Hsing Yun adalah dorongan sukses bagi Waisak menjadi hari libur nasional di Taiwan, keinginan yang telah diberikan oleh mantan Presiden ROC Lee Teng-hui pada tahun 2000. Hsing Yun adalah salah satu dari delapan Venerables yang diusulkan Forum Buddhis Dunia di Cina pada tahun 2004.

  


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Master Shing Yun adalah figur bikksu yang sangat penting dalam buddhisme Mahayana modern. Sebagai pendiri Fo Guang Shan, salah satu  organisasi agama  dan Humanitarian terbesar direpublik Cina,  beliau terkenal dn di akui di komunitas Buddhist  internasional atas karya kemanusiaan, Kaligrafi, penyebar luasan Dhamma, dan berbagai karya tulisnya.
Sebagai seorang darmawan aktif,  Master Hsing Yun bersumbangsih dalam menggagaskan aspirasi   Buddhisme Humanistik, suatu falsafat Buddhism Modern  yang menekankan keterlibatan  hidup dengan masyarakat  dan dunia. Master Hsing Yun juga di kenal dengan pewaris pelita untuk menggambarkan pelita dhamma yang telah bilau ajarkan hingga saat ini dapat mendunia.
Selama master Hsing Yun menjadi seorang Bikkhu, dia memiliki keyakinan kuat  buku-buku dan dokmentasi lain tentang ajaran Buddha dapat menyatukan manusia secara emosional,  membantu manusia mempraktikan budhism  dengan sikap yang lebih tinggi,  dan terus menerus menantang pandangan-pandangan manusia tentang  bagaimana kita mengatur dan menjalankan kehidupan manusia.

 


  

Dafar Pustaka


Sangha Theravada Indonesia.1996.  Pengabdian Tiada Henti. Jakarta: Buddhis Bodhi.
Fu Chi-Yin.2009.Mewariskan Pelita (Biografi Master Hsing Yun).Jakarta: Ehipassiko Collection.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hsing_Yun (diakses pada 07 Januari 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar